Jumat, 06 November 2015

Ayah


Betapa saya sangat mencintai dan menyayangi sosok seorang ayah. Ayah yang rela berkerja keras, membanting tulang demi menghidupi keluarga. Kadang saya berpikir, kapan saya dapat membalas semua yang telah beliau lakukan kepda saya, namun saya sadar sampai kapanpun saya tidak dapat membalas semua itu. Namun saya percaya, satu hal yang dapat saya lakukan untuk membalas keringat yang beliau cucurkan untuk saya adalah dengan belajar dengan baik sehingga saya dapat lulus tepat waktu dan title dibelakang nama saya akan menggambarkan cucuran keringat beliau, saya yakin itu dapat membalas semua yang telah ayah saya berikan kepada saya.
Seringkali saya merasa sedih apabila melihat ayah dengan wajah yang lelah sehabis pulang kerja, namun ayah tidak pernah menceritakan betapa lelahnya dia, dia selalu menebarkan senyuman dan berbagi cerita yang manis. Yang lebih membuat saya sedih, apabila saya harus pulang malam karena kesibukan kuliah saya, dan ayah mengatakan “kasian anak saya, kuliahnya pulang malam” dengan wajah yang sarat kekhawatiran dia mengatakan seperti itu. Saya berpikir, tidak seharusnya ayah mengatakan itu, karena saya kuliah hingga malam untuk menimba ilmu dan untuk masa depan saya kelak. Tidak seperti ayah saya, pulang malam karena bekerja dan tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk keluarga.
Setiap pagi, ketika saya ingin berangkat kuliah saya selalu berpamitan dengan orangtua saya. Ayah saya selalu mencium kening saya ketika saya berpamitan dan disetiap ciuman yang beliau berikan kepada saya, dalam hati saya selalu menyelipkan janji kepada Tuhan bahwa saya akan memberikan kebahagiaan kepada orangtua saya dihari tuanya kelak.

Demiakianlah cerita saya, cerita yang memotivasi saya ketika pagi saya malas bangun untuk kuliah, ketika saya malas untuk belajar, ketika saya malas untuk mengerjakan tugas, saya mengingat jerih payah orangtua saya, terutama ayah saya yang mencari nafkah untuk saya. Saya selalu terbayang akan wajah khawatirnya, wajah ketika ia mencium saya, wajah yang selalu membuat saya termotivasi untuk bertanggung jawab, melakukan yang terbaik yang dapat saya lakukan untuk orangtua saya, untuk ayah tercinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar